Peserta Didik Baru Mu’allimaat Perkaya Bahasa untuk Kuasai Dunia

Peserta Didik Baru Mu’allimaat Perkaya Bahasa untuk Kuasai Dunia

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Kader Mu’allimaat harus dibekali kemampuan berbahasa internasional agar mampu menguasai dunia dan perkembangannya. Hal itu ditegaskan Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Agustyani Ernawati, M.Pd., pada pembukaan “Orientasi dan Karantina Bahasa Kelas I/ VII”. Acara ini dilaksanakan Madrasah Mu’allimaat untuk menyambut santri baru dengan peningkatan wawasan internasional melalu bahasa.

Madrasah Mu’allimaat mempunyai visi mewujudkan wawasan internasional serta bisa bekerjasama dengan berbagai negara. Sehingga sudah menjadi keharusan seluruh santriwati untuk menguasai bahasa internasional, dalam hal ini adalah Bahasa Inggris dan Arab.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Kemahiran inilah yang bisa dijadikan bekal untuk menguasai dan menjelajahi dunia secara luas. Lebih-lebih di masa pandemi ini, harus benar-benar dimanfaatkan waktunya untuk meraih masa depan yang cerah,” kata Agustyani Ernawati.

Agenda ini dilaksanakan secara daring selama empat hari, 14-15 Juli 2021 untuk Bahasa Inggris dan 17-18 Juli 2021 untuk Bahasa Arab. Tema yang diambil “I Love English, I Love Arabic” yang menggambarkan bahwa ketika hendak mempelajari sesuatu hal harus dilandasi rasa cinta.

“Tema ini kami ambil atas dasar bahwa dengan mindset mencintai hal apapun akan mudah dilakukan, termasuk mempelajari bahasa. Dengan didasari rasa cinta kepada bahasa akan tumbuh rasa sayang dan perlahan menjadi mahir,” jelas Dwi Setyawan, M.Pd., Ketua Pelaksana.

Narasumber dari mancanegara turut serta memberikan daya tarik, baik kelas Bahasa Inggris maupun Arab. Mereka adalah Bahasa Inggris: Malwa (Malaysia), Adiba (Thailand), Mr. Arfan (Bangladesh), dan Inoke Raseru (Republik Fiji), Bahasa Arab antara lain: Ustadzah Salima (Libya) dan Ustadz Taimoor Ahmed (Pakistan). Kehadiran native speaker ini selain memberikan motivasi berbahasa, juga sebagai mediator mengenal lebih dekat dunia internasional baik itu budaya dan normanya.

Teknis orientasi terdiri dari dua kelas, baik kelas Bahasa Inggris maupun Arab, yakni kelas utama bersama native speaker dan dilanjutkan pengelompokan melalui breakout zoom berdasarkan kelas masing-masing. Pada kelas kecil, ada pembimbing sesuai displin ilmunya yang akan mengarahkan forum, mulai penyampaian materi secara khusus, parktik langsung, serta game.

Dwi Setyawan juga menjelaskan bahwa tujuan orientasi ini terdiri dari beberapa poin, antara lain meningkatkan keterampilan Bahasa Inggris dan Arab, mengenalkan materi basic English dan Arabic di madrasah serta asrama, menguatkan kemampuan public speaking melalui speech dan khitobah, meningkatkan keterampilan komunikasi dengan penguasaan Bahasa Inggris dan Arab, menambah wawasan internasional, dan menumbuhkan motivasi berbahasa asing.

“Harapannya, peserta didik bisa meningkatkan wawasan kebahasaan serta mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris dan Arab kepada siapapun dalam berbagai aspek kehidupan, lebih khusus dalam mengejar impian. Dari kegiatan ini nantinya akan melahirkan kader paripurna yang sempurna dan turut serta mengubah dunia,” imbuhnya.

Reward juga diberikan untuk memberikan apresiasi kepada peserta didik yang aktif serta mampu menguasai pada setiap kelasnya. Inilah santriwati yang berhak mendapatkan penghargaan: kelas I A (Mozadya Al Habsyi dan Rafa Kamila Hapsari), kelas I B (Janeeta Maila Uzma dan Aullya Syabda Almufida), kelas I C (Chika Azalia Dewantari dan Salwa Amiratunnisa), kelas I D (Amirah Auluya Amirudin dan Amari Girtani Praya), kelas I E (Naava Gilda Adnia dan Asyifa Khoirun Najwa), dan kelas I F (Hana Mazeda dan Salwa Aqila). (*)

Kontributor: Laela Tri Agustina
Editor: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow