Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Lepas 172 Santriwati

Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Lepas 172 Santriwati

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta melepas 172 siswi kelas VI tahun pelajaran 2022/2023, Ahad (25/6). Mereka terdiri dari 12 santriwati program keagamaan, 79 santriwati program Ilmu Pengetahuan Sosial, dan 81 santriwati program Ilmu Pengetahuan Alam. Acara ini berlangsung di Sportorium UMY.

Ketua PP ‘Aisyiyah, Dra. Hj. Latifah Iskandar, menegaskan bahwa memilih Mu’allimaat adalah hal luar biasa. Ia juga mengapresiasi keputusan orang tua dan siswi dalam menentukan karir ke depan.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

“Gerakan dakwah amar makruf nahi munkar bisa diwujudkan dengan kerja keras dan kerja cerdas serta dengan kolaborasi berbagai pihak,” kata Latifah Iskandar.

Sementara itu Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H, Abdul Mu’ti, M.Ed., menegaskan bahwa keunggulan adalah hal yang harus dicita-citakan, karena masa depan ditentukan oleh orang yang berkualitas.

“Dunia masa depan ditentukan oleh orang yang mampu bekerjasama, berjejaring dan memiliki jiwa kepemimpinan,” tandasnya.

Kunci sukses di masa mendatang yaitu dengan menjadi individu berkualitas. Era ke depan adalah era kualitas. “Jika tidak, maka akan amblas dan bablas,” kata Mu’ti.

Mewakili wali santriwati, M Izzul Muslimin, S.I.P., menyampaikan rasa bangga dan memberikan apresiasi kepada Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang selama ini selalu menyeimbangkan ilmu dan iman kepada anak didik.

Sedangkan Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Unik Rasyidah, M.Pd, mengatakan, kegiatan ini menjadi rangkaian perjalanan untuk menapaki kehidupan dalam meraih cita-cita. “Di era disrupsi saat ini banyak rintangan yang harus dihadapi,” papar Unik.

Unik berpesan kepada para lulusan untuk selalu memperkuat iman dan ilmu. Karena hal tersebut sangat penting dalam menemani perjalanan hidup agar kehidupan lebih terarah, bukan justru kehilangan arah.

Mengutip pernyataan Buya Hamka, iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi, ilmu tanpa iman bagaikan lentera di tangan pencuri. Hal ini memberikan makna bahwa ilmu yang tinggi tanpa disertai iman dapat menciptakan generasi yang minim empati dan minim toleransi. Sebaliknya, iman tanpa diikat dengan ilmu juga akan menjadikan kita kehilangan arah.

“Untuk itu santriwati Mu’allimat harus memiliki mentalitas pemenang yang akan menentukan keberhasilan,” kata Unik.

Pada acara yang sama Dra. Hj. Shoimah Kastolani mengatakan, memilih Mu’allimaat adalah pilihan tepat. Karena santri dididik dan menjadi perempuan putri Islam.

Santriwati Mu’allimaat memiliki kemampuan berbeda dengan yang lain karena akan mengembangkan ilmu agama dan pengetahuan. “Agama akan mengokohkan dan pengetahuan akan membawa kemajuan bagi bangsa,” kata Shoimah.

Sebelumnya, santriwati kelas VI atau kelas III Madrasah Aliyah (MA) memberikan persembahan kenang-kenangan berupa wakaf tanah untuk pembangunan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta senilai Rp 10 juta.

Santriwati kelas VI yang diterima SNBP ada 25 orang dan SNBT 43 orang. Hal itu membuktikan 6 tahun di Mu’allimaat bisa berprestasi dengan maksimal. (*)


Wartawan: Affan Safani Adham

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow