Mu’allimaat Yogya Terjunkan Muballigh Hijrah di Masa Pandemi

Mu’allimaat Yogya Terjunkan Muballigh Hijrah di Masa Pandemi

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menerjunkan siswi kelas IV dan VI Madrasah ‘Aliyah ke tengah-tengah masyarakat dalam program Muballigh Hijrah 1442 H. Pelepasan dilakukan Dra. Hj. Shoimah Kastolani secara virtual, Sabtu 10 April 2021.

Karena masih masa pandemic Covid-19 kegiatan Muballigh Hijrah dilaksanakan secara online dan offline atau blended. Peserta berasal dari seluruh Indonesi yang dibagi dalam kelompok terdiri 10-12 siswi dari daerah sama atau berdekatan. Masing-masing kelompok didampingi satu pendamping guru.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kegiatan offline ditujukan kepada masyarakat sekitar tempat tinggal peserta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan masa pandemi ini. Aktivitas bersama masyarakat sekitar ini dilakukan agar peserta didik tidak kehilangan kepedulian kepada sesama.

Sedangkan kegiatan online tetap menjadi prioritas, karena saat ini penyebaran virus Corona masih terjadi. Dakwah harus membaur dengan perkembangan teknologi. Ilmu pengetahuan harus selalu diperkuat, agar nilai-nilai dakwah tidak melenceng dari kaidah yang ada.

Kader Muhammadiyah harus andil dalam dakwah di masa  millennial ini. Semua bisa berdakwah dengan cara masing-masing. “Dakwah di era digital ini sebagai perlawanan terhadap informasi yang tidak sesuai dengan tuntunan. Aktivitas secara langsung tetap dilakukan agar tidak kehilangan empati kepada orang sekitar,” kata Unik Rasyidah, M.Pd., Wakil Direktur Bidang Kesiswaan Madrasah Mu’allimaat.

Sebagai sosok teladan bagi millennial perempuan, siswi Mu’allimaat harus memberikan peran lebih bagi persyarikatan, umat, dan bangsa. Semangat berjuang dan menebar kebaikan harus selalu ditingkatkan dengan bercermin kepada tokoh-tokoh perempuan, baik pada masa perjuangan Rasulullah SAW maupun kader perempuan Muhammadiyah.

Sedangkan Hj. Shoimah Kastolani mengatakan, banyak tokoh yang menginspirasi mulai dari masa Rasul sampai kader Muhammadiyah yang patut dijadikan teladan. Sumayah binti Khabath adalah perempuan pertama yang mati syahid membela Islam. Siti Walidah, isteri KH. Ahmad Dahlan, tokoh yang ikut melahirkan ‘Aisyiyah.

“Tokoh lain yang menjadi inspirasi adalah Ummu Umarah, perempuan yang melindungi Rasulullah SAW ketika terjebak dalam perang Uhud,” papar Hj. Shoimah yang juga Ketua PP ‘Aisyiyah.

Tokoh-tokoh yang dipaparkan menjadi patokan dan semangat dalam menjalankan dakwah dan mengamalkan kebaikan. “Semoga peserta Muballigh Hijrah berani untuk beradaptasi dengan masyarakat dan berani untuk mendobrak keburukan yang ada,” tegas Hj. Shoimah. (*)


Berita dikirim Laeli T Agustina, koresponden mediamu.com

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow