Ariswan Proses Wakaf Tanah SD Muhammadiyah Ngepung Karangmojo Gunungkidul
YOGYAKARTA — Guru Besar dalam Bidang Ilmu Fisika Material Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) — yang juga Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) — Prof Dr Ariswan, M.Si, DEA, berusaha menjadi warga Muhammadiyah yang senantiasa memegang teguh pesan-pesan KH Ahmad Dahlan, khususnya dalam bidang pendidikan. “Meskipun sebatas udhu-udhu klungsu, kata orang Jawa,” kelakar Ariswan, Jum’at (30/4/2021) malam.
Selama ini, Ariswan sering mengunjungi sekolah-sekolah Muhammadiyah yang tetap eksis, meski dalam keprihatinan. Selain itu, Ariswan tetap ingin memberikan tanggungjawab dalam dakwah persyarikatan Muhammadiyah.
Menurutnya, di Kulonprogo ada SD Muhammadiyah Munggang Wetan dan SMP Muhammadiyah Nanggulan. Di Gunungkidul ada Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Wonosobo dan MIM Munggur Semanu. “Dan kebetulan saya pernah bertemu dengan Ketua PCM Karangmojo yang ingin mengembangkan SD Muhammadiyah Ngepung Karangmojo,” jelas Ariswan.
Dikatakan Ariswan, sedulur-sedulur PCM Karangmojo ingin mengembangkan SD Muhammadiyah Ngepung mengingat telah memiliki sekitar 21 Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TKABA).
Sekarang ini, dikatakan Ariswan, SD Muhammadiyah Ngepung menempati tanah seluas 1.000 meter persegi yang berdampingan dengan tanah wakaf yang sudah dibangun sebuah masjid.
Gayung bersambut ketika pengurus PCM Karangmojo sangat bersemangat mengembangkan SD Muhammadiyah Ngepung. Tanah di samping sekolah yang luasnya 2.000 meter persegi itu akan dijual dan pemilik tanah berharap kepada PCM Karangmojo yang membeli. “Supaya bisa memperluas tanah SD dan masjid yang telah ada,” kata Ariswan.
Ketika itu, Ariswan sekadar ingin melihat lokasi pengembangan dan bagaimana PCM Karangmojo memberikan komitmen mengembangkan SD Muhammadiyah Ngepung tersebut.
“Alhamdulillah, semangat PCM Karangmojo memang luar biasa,” jelas Ariswan.
Apalagi kalau PCM Karangmojo bisa membebaskan tanah tersebut seluas 2.000 meter persegi seharga Rp 160 juta.
Ariswan merasa bangga kepada pengurus PCM Karangmojo. “Dan saya sanggupi untuk membantu mencarikan dana dari jamaah Muhammadiyah di Universitas Negeri Yogyakarta dan teman- teman di Kota Yogyakarta,” papar Ariswan.
Selama satu bulan, Ariswan pun berusaha membantu mencarikan dana dan berhasil mendapatkan sejumlah itu. Sehingga proses jual-beli tanah tersebut telah terjadi.
Dan sesuai keinginan PCM Karangmojo, proses pembelian itu atas nama Ariswan. Dan kemudian proses wakaf akan dilakukan setelah proses pembelian selesai.
Rencananya, Ariswan akan mewakili jamaah wakif dan PCM Karangmojo sebagai nadhirnya. Setelah selesai proses wakaf, Ariswan pun ingin membuat prasasti bahwa dalam wakaf tersebut wakifnya memang Ariswan. “Namun mewakili jamaah wakif yang nama- namanya akan tercantum dalam dokumen tanah wakaf tersebut,” jelas Ariswan.
Harapannya agar proses wakaf ini sebagai pembelajaran bahwa tangunggjawab warga Muhammadiyah itu tidak hanya di lingkungan kecilnya. Namun di manapun diperlukan harus bisa memberikan manfaat. “Tentu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,” katanya.
Sebagai bentuk tanggungjawab seorang kader Muhammadiyah, insha Allah Ariswan siap menjadi konsultan pengembangan bagi SD Muhammadiyah Ngepung dan MIM Munggur, Semanu, Gunungkidul, dalam upaya implementasikan inovasi yang sudah berhasil dia lakukan untuk pengembangan pendidikan dasar Muhammadiyah di Kota Yogyakarta melalui program pengembangan berbasis persyarikatan Muhammadiyah dengan Penerimaan Peserta Didik Baru Sistemik. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow