Kader IPM Yogyakarta Meninggal karena Laka Lantas

YOGYAKARTA — Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Nabila Azzahra Pamuji, meninggal dunia ketika alami kecelakaan.

Anggota Bidang PIP PD IPM Kota Yogyakarta dan mahasiswa Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ini, meninggal pada 20 Juli 2018 pukul 16.30 WIB ketika hendak menjalankan tugas.

Perempuan yang akrab disapa Nabila, alami kecelakaan di Jalan Raya Solo-Yogyakarta ketika dalam perjalanan dari RS Hermina Yogya. Tepatnya, di Jl. Raya Solo-Yogyakarta, depan Hotel Satoria Yogyakarta.

Waktu itu, ia terjatuh ketika hendak menyalip truk, namun tidak berhasil karena motornya jatuh tepat di depan truk yang sedang melaju. Motor Nabila pun rusak dilindas truk tersebut.

Nabila sempat dibawa ke RS Hardjolukito sekitar pukul 13.40 WIB oleh satpam Hotel Satoria. Namun, tindakan pertolongan itu tidak berhasil. Nabila pun menghembuskan nafas terakhir pukul 16.30 WIB. Nabila saat itu hendak menuju SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta untuk monitoring kegiatan FORTASI.

Maklum, Nabila adalah kader yang tangguh dan sadar sama tanggung jawabnya. Dia selalu melaksanakan amanah meskipun berat dan adq kendalanya.

Seperti disampaikan Laila Hanifah, Sekretaris Umum PD IPM Kota Yogyakarta, Nabila berusaha sekuat tenaga hanya untuk monitoring FORTASI di SMA  Muhammadiyah 2 Yogyakarta, di sela-sela jaga adiknya yang sedang dirawat di RS Hermina Yogyakarta.

Nabila, yang saat ini sedang menempuh pendidikan S1 Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, dikenal sebagai pribadi yang supel.

Ia mulai aktif di PD IPM Kota Yogyakarta sejak tahun 2015, ketika menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Ranting IPM SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Nabila juga aktif dalam organisasi intra kampus tingkat fakultas. Sejak SMA, Nabila yang berasal dari Riau ini, memiliki prestasi yang cemerlang dan merupakan anggota Paskibraka Kota Yogyakarta angkatan 2015. Sebelum kepergiannya, ia masih aktif di komunitas Paskibra.

Almarhumah  disemayamkan di kediaman pamannya, tempat Nabila dan adiknya merantau di Yogyakarta. [ASA]