Jaga Generasi Emas, SMP Muhdasa Yogya Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Anak di Sekolah

YOGYA - Dalam upaya menanggulangi tindak kekerasan seksual terhadap anak dan upaya menjaga generasi emas kelak, sebuah sosialisasi penting digelar SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta, pada Senin 09 Desember 2024 pukul 08.30 - 10.00 WIB. Acara yang diadakan oleh Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Yogyakarta setempat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya melindungi anak-anak dari kekerasan seksual.

Sosialisasi ini dihadiri oleh siswa kelas 7-9 dan para pendidik yang antusias mendengarkan paparan materi terkait tanda-tanda kekerasan seksual, cara melaporkan insiden tersebut, dan langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan di lingkungan sekolah maupun rumah.

Narasumber dari Satgas Perlindungan Anak menyampaikan bahwa edukasi sejak dini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak.

“Peran orang tua dan guru sangat vital dalam mendeteksi dan mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak. Sosialisasi ini bertujuan agar anak-anak tahu hak mereka dan bisa melaporkan jika mereka mengalami atau melihat sesuatu yang mencurigakan,” ujar Eko Sukamto, S.E. selaku Koordinator Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Yogyakarta dalam sambutannya.

Selain itu, para peserta juga diajak untuk mengenali berbagai bentuk kekerasan seksual, baik yang langsung maupun yang lebih halus, serta cara-cara yang dapat dilakukan untuk melindungi diri.

Dalam kesempatan ini, anak-anak diberikan ruang untuk bertanya dan berbicara tentang apa yang mereka rasakan, serta diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga batasan pribadi dan menghindari situasi berisiko.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi ini, narasumber mengajak siswa untuk mengikuti lomba gambar Toyota Dream Car Art Contest dengan tema "Mobil Masa Depan". Ini adalah sebuah lomba yang diselenggarakan oleh PT Toyota Astra Motor dan PT Toyota Motor Corporation.

Menuangkan ide dan kreativitas mereka dalam bentuk gambar yang menggambarkan suasana sekolah yang damai, penuh kasih untuk menjaga masa depan tanpa kekerasan. Setiap peserta diberikan waktu tiga hari untuk menyelesaikan gambar yang menggambarkan pesan anti kekerasan, baik dalam bentuk kekerasan fisik maupun verbal.

pihak sekolah berkomitmen untuk melakukan pelatihan lanjutan bagi seluruh tenaga pendidik dan terus menggencarkan kampanye anti kekerasan seksual di kalangan siswa.

Diharapkan melalui langkah ini, kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap anak semakin meningkat, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih aman dan terlindungi dari kekerasan seksual.

Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan kekerasan seksual terhadap anak dapat diminimalisir, dan sekolah dapat menjadi tempat yang aman untuk tumbuh dan berkembang.