SMA Muga Yogya Hadiri Pembinaan Wakapsek se-DIY Oleh Majelis Dikdasmen-PNF PWM DIY
SLEMAN - SMA Muhammadiyah 3 (Muga) Yogyakarta mengirim 4 wakil kepala sekolah dalam acara pembinaan wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan, Ismuba, Kurikulum, dan Sarpras bertempat di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalasan, Sleman pada Jumat (20/9).
Acara ini merupakan program dari Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen-PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) dengan sasaran Waka Bidang jenjang SMA/SMK/MA Muhammadiyah se DIY.
Acara pembukaan dilaksanakan di ruang Ki Hajar Dewantara dibuka langsung oleh ketua Majelis Dikdasmen-PNF PWM DIY, Ahmad Muhammad, M.Ag didampingi oleh Drs. Sarjono, M.Si selaku Bendahara. Ahmad menyampaikan agar jangan sampai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) mengalami kemandegkan, sehingga harus ada usaha baik secara kuantitas maupun kualitas. Saat ini Majelis Dikdasmen sendiri berikhtiar agar AUM khususnya bidang pendidikan menjadi sekolah unggul dan berkemajuan sesuai hasil yang dirumuskan dalam Muktamar.
Dengan merujuk pada target ini, maka Waka Bidang SMK/SMA/MA Muhammadiyah se-DIY dikumpulkan dalam rangka bersinergi bersama untuk kesuksesan penerimaan peserta didik baru di sekolah masing masing.
“Semua waka harus terlibat langsung dalam menguatkan sekolah. Waka kurikulum harus menguatkan pembelajaran, waka kesiswaan harus menguatkan dari sisi prestasi siswa, waka ismuba harus menguatkan dari akidah akhlak siswa dan AIK. Tak tertinggal juga tugas dari waka sarana dan prasarana untuk mempercantik wajah sekolah agar tampak bersih dan menarik. Oleh karena itu seluruh waka mempunyai peran yang signifikan dan harus mendukung program humas untuk mendukung konten konten kreatif yang menarik untuk calon siswa. Semua harus bergerak ke transformasi pembelajaran, transformasi kelembagaan dan transformasi SDM,” begitu pesan Ahmad Muhammad.
Arif Jamali Muis, M.Pd, Sekretaris PWM DIY, memaparkan terkait implementasi Risalah Islam Berkemajuan di sekolah Muhammadiyah. Risalah Islam berkemajuan, menurutnya, harus menjadi ruh Muhammadiyah.
“Kata berkemajuan itu muncul atau tertulis dalam Statuten Muhammadiyah 1912 dimana disana tertuang kata-kata “Memajukan Hal Agama kepada anggota-anggotanya”. Dikuatkan lagi melalui Statuten Muhammadiyah 1914 tertuang kata-kata “Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pembelajaran Igama di Hindia Nederland,” terang Arif.
Menurut Arif kesungguhan Muhammadiyah untuk mengajak kepada kemajuan juga diperlihatkan oleh Ahmad Dahlan melalui pesan yang disampaikan dalam sebuah pertemuan pengajaran di hadapan murid-murid perempuan dengan menggunakan Bahasa Jawa: Dadiyo kyai sing kemajuan lan aja kesel-kesel anggonmu nyambutgawe kanggo Muhammadiyah (Jadilah kyai yang berkemajuan dan jangan lelah dalam bekerja untuk Muhammadiyah). Pesan Ahmad Dahlan itulah yang menyiratkan bahwa Islam Berkemajuan mengharuskan ikhtiar untuk menyalakan kembali api yang pada saat itu telah redup.
Dalam paparannya Arif Jamali, M.Pd menjelaskan karakteristik Islam berkemajuan diantaranya Berlandaskan pada Tauhid (al-Mabni ‘ala at-Tauhid), Bersumber pada al-Qur’an dan al-Sunnah (al-Ruju’ ila al-Qur’an wa al-Sunnah), Menghidupkan Ijtihad dan Tajdid (Ihya’ al-Ijtihad wa al-Tajdid), Mengembangkan Wasathiyah (Tanmiyat al-Wasathiyah) serta Mewujudkan Rahmat bagi Seluruh Alam (Tahqiq al-Rahmah li al-‘Alamin).
Dengan mengikuti acara pembinaan oleh Majelis Dikdasmen ini diharapkan Wakabid SMA Muga semakin kuat kompetesinya untuk menjalankan amanah memajukan sekolah sehingga menjadi sekolah yang maju dan dipercaya oleh masyarakat.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow