YOGYAKARTA — SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta kembali menyelenggarakan pesantren Ramadhan di sekolah.

Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini senantiasa memberikan warna yang berbeda dalam kegiatannya. Agenda Pesantren Ramadhan di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta ini bertujuan untuk melatih kebiasaan siswa beribadah, berakhlaqul karimah dan beraakidah Islam yang benar.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kegiatannya mengadopsi kegiatan ala Pondok Pesantren dengan pola pendidikan 24 jam.

Kegiatan pesantren Ramadhan 1439 H di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta dibagi menjadi 2 gelombang yaitu Gelombang I untuk putri yang dilaksanakan pada tanggal 4-5 Juni 2018 dan Gelombang II untuk putra yang dilaksanakan pada tanggal 5-6 Juni 2018.

Acara Pesantren Ramadhan SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta ini dibuka oleh Drs. H. Herrynugroho, M.Pd selaku Kepala SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Beliau menjelaskan bahwa Pesantren Ramadhan Sekolah ini bersifat wajib diikuti oleh seluruh siswa yang duduk di bangku Kelas X atau siswa pindahan yang baru masuk di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Sekolah berharap dengan pelaksanaan pesantren ini dapat mendidik siswa menjadi pribadi yang sholeh dan sholekhah.

Selain itu, siswa dapat menerapkan segala ilmu yang didapat di Pesantren Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah acara pembukaan kemudian para peserta Pesantren Ramadhan menuju ke kelasnya masing-masing untuk menerima materi keagamaan. Materi yang disajikan lebih menitikberatkan pada pendalaman ibadah dan kemuhammadiyahan.

Para peserta pesantren Ramadhan juga mendapatkan materi wawasan keilmuan lain dari narasumber ahli diantaranya Bp. Velandani Prakosa, S.I.P yang menyuguhkan materi “Etika penggunaan media sosial“ dan Ibu Lailatis Syarifah, Lc., M.A. dari PP Aisyiyah dengan materi fiqih Ibadah Muhammadiyah.

Untuk menguatkan ideologi Kemuhammadiyahan, acara Pesantren Ramadhan ini juga menghadirkan Bp. Arif Jamali, M.Pd dari PWM DIY dengan menyuguhkan materi “Ideologi Muhammadiyah”.

Semoga dengan kegiatan ini dapat menjadikan generasi penerus bangsa yang beraqidah kuat, berakhlaqul karimah dan memiliki ideology Muhammadiyah yang kuat. (SMT)