YOGYAKARTA — Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta adalah sekolah yang berwawasan Islam dan berpaham Muhammadiyah dengan visi menghasilkan kader ulama, pemimpin, dan pendidik sebagai pembawa misi gerakan persyarikatan. Mu’allimaat selalu berupaya menghadirkan ghiroh Muhammadiyah pada setiap gerak langkah, termasuk dalam peningkatan kualitas seluruh civitas akademika. Pemahaman tentang ideologi Muhammadiyah menjadi peran penting yang harus melekat dalam mengembangkan amal usaha Muhammadiyah ini.

Berangkat dari pentingnya ideologi yang harus ditanamkan di tengah pergolakan zaman dan teknologi, Mu’allimaat mengadakan Kajian Ideologi “Penguatan Ghiroh Bermuhammadiyah Mewujudkan Mu’allimaat Berkemajuan”.

Agenda inidilaksanakan selama tiga hari secara virtual, Sabtu hingga Senin, 17-19 April 2021. Pesertanya adalah seluruh pendidik dan tenaga kependidikan Mu’allimaat Yogyakarta.

Enam narasumber yang dihadirkan adalah Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., dengan materi Karakteristik Paham Keberagamaan Muhammadiyah; Dr. H. Muhammad Busyro Muqaddas, S.H., M.Hum. (Konsep Darul Ahdi wa Syahadah); Dr. Sopa., M.Ag. (Manhaj Tarjih Muhammadiyah: Teori dan Aplikasi); dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S. (Prinsip Pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah; Pihasniwati, S.Psi., M.A., Psikolog (Keluarga Sakinah: “Meremajakan Cinta dalam Rumah Tangga”; dan Wening Wulandaru (Relasi Orangtua dan Anak).

Penguatan ideolog ini sejalan dengan visi, misi, dan tujuan Madrasah Mu’allimaat, yakni melahirkan kader-kader pemimpin perempuan masa depan. “Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan penggerak yang sangat menentukan bagi terwujudnya kader-kader masa depan. Penguatan ideologi harus terus dilakukan dalam rangka mewujudkan kader persyarikatan, umat, dan bangsa,” kata Agustyani Ernawati, M.Pd. dalam sambutannya.

Kajian ideologi ini dibuka secara resmi oleh BPH (Badan Pembina Harian) Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. Apresiasi diberikan kepada civitas akademika Mu’allimaat karena telah menggagas kegiatan tersebut.

“Agenda ini sudah semestinya dilaksanakan seluruh sekolah Muhammadiyah di Indonesia sebagai upaya penguatan ideologi para pelaku pendidikan di dalamnya. Madrasah Mu’allimaat memberikan percontohan baik,” tegas Agung. (*)

Berita dikirim Laeli T Agustina koresponden mediamu.com.