YOGYA – Salah satu Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) pendidikan Muhammadiyah tahun 2021-2045 adalah tata kelola pendidikan unggul yang berdaya saing global dan inklusif.

Berdaya saing global menuntut seluruh warga sekolah untuk mengenal dunia luar, baik dari penguasaan bahasa asing ataupun metode pembelajaran di negara lain. Muhammadiyah juga sudah mempelopori pendirian sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi di luar negeri seperti Australia dan Malaysia.

Untuk mendukung program dari Persyarikatan berkenaan daya saing global, beberapa waktu lalu di bulan Juni 2023, SD Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta diberi kepercayaan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk menerima 2 mahasiswa asing Program SEA Teacher dari Capiz State University, Filipina. Kedua mahasiswa tersebut bernama Daniel D. Flores dan Dina R. Clarito.

Program SEA Teacher dilaksanakan selama kurang lebih 2 minggu. Selama di SD Muhammadiyah Karangkajen, kedua mahasiswa Filipina itu melakukan observasi kelas selama 2 hari, kemudian dilanjutkan membuat perangkat pembelajaran dan pekan kedua mereka mulai melaksanakan praktik pembelajaran di kelas 4 dan 5.

Pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris, Para siswa terlihat antusias, siswa kelas 4 dan 5 SD Muhammadiyah Karangkajen berani bertanya atau mencoba mengerti percakapan menggunakan Bahasa Inggris.

Di sela-sela kegiatan persekolahan, Daniel dan Dani diperkenalkan oleh sekolah dengan beberapa budaya Indonesia, salah satunya adalah membatik dan nyanyian tradisional “Gundul-Gundul Pacul” untuk ditampilkan saat penutupan. Keduanya juga diajak ke Benteng Vredeburg dan Gerabah Kasongan yang menjadi tempat untuk memperkenalkan keindahan Indonesia.

Dengan adanya kunjungan mahasiswa asing, tentu dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar percakapan sehari-hari menggunakan bahasa Inggris, dengan demikian akan muncul generasi yang tidak hanya cerdas, berakhlak mulia tetapi juga dapat mendunia dengan penguasaan bahasa asing. (*)

Berita ini diterima Mediamu.id dari SD Muhammadiyah Karangkajen