Sekolah

Sekolah

MediaMU.COM

May 8, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Mendunia! Siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogya Ikuti Short Course di Jepang Rayakan Kelulusan, Siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogya Berbagi Sembako ke Masyarakat Semugih SMP Muhdasa Gelar Pengajian Syawal, Ingatkan Pentingnya Ketaqwaan Pertama Kali! SMK Muhammadiyah 1 Kalasan Buka Jurusan Seni Musik Populer Sukses di Tingkat Kabupaten, Tujuh Siswa SMA Al Mujahidin Wonosari Tembus OSN provinsi Usai Libur Lebaran, SMK Muhammadiyah 1 Yogya Gelar Syawalan dan Launching Lapangan Terpadu SMA Muhammadiyah 1 Yogya dan UTP Malaysia Gelar Program Moneywise: Entrepreneurship SMP Muhdasa Yogyakarta Gelar Halal Bihalal Pasca Liburan Sekolah  Mendunia, Kolaborasi Mu'allimaat Jogja dan SMA dari California Ciptakan Choir in Harmony Pesantren Kilat SMP Muhdasa: Ramadhan Minus Akhlak, Rugi Dong! Peringati Hari Film, SMK Muhammadiyah 1 Yogya Gelar Festival Layar Tancap Tingkatkan Kompetisi Guru, SMP Muhdasa Inisiasi Kegiatan Kombel Tanamkan Karakter Peduli, SMP Muhdasa Adakan Takjil On The Road SMP Muhdasa Perkuat Paham Islam dan Ideologi Guru-Tendik Lewat Pembinaan 109 Guru dan Tendik SMA Muhammadiyah 1 Yogya Digembleng Baitul Arqom SMA Muhammadiyah 1 Yogya Terjunkan 109 Mubaligh Hijrah Ramadhan 1445 Semarakkan Ramadhan, Mubaligh Hijrah SMA Muhammadiyah 2 Yogya Terjun ke Warga Pajangan SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari: Sekolah Unggul dan Berkemajuan Belum Lama Dilantik, Kepala Sekolah Muda ini Sabet Medali Emas di Olympicad VII Nasional Raih Enam Medali di Olympicad, SMA Mujahidin Wonosari Lampaui Prestasi Sebelumnya

Falahi SMA Muhi Gelar Diksar di Lereng Merapi

SLEMAN – Organisasi pecinta alam di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Falahi (Tafakkur Alam Muhi), menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Dasar atau Diksar di Lereng Gunung Merapi, Turgo, Girikerto, Turi, Sleman. Kegiatan dilaksanakan 3 hari, Jumat-Ahad (26 Dzulhijjah – 28 Dzulhijjah 1444 H bertepatan 14 Juli 2023-16 Juli 2023), diikuti 22 peserta, 3 guru pendamping, dan 4 asisten.

Kegiatan Diksar diawali pelepasan secara simbolis oleh Kepala SMA Muhi, Drs. H. Herynugroho, M.Pd., di halaman sekolah pada Jum’at. Kepala Sekolah berpesan agar seluruh peserta dapat menjaga nama baik diri sendiri dan institusi selama kegiatan tadabbur alam berlangsung.

“Tadabbur alam merupakan sebuah aktivitas belajar dalam rangka mengenali segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, sekaligus mengenali dan mencintai Allah SWT. Dengan tadabbur alam, manusia bisa lebih dekat dengan alam dan juga Tuhan-Nya, sehingga bisa menjaga dan melestarikan alam dan menjalankan perintah-Nya,” paparnya.

Perjalanan dilanjutkan menuju basecamp di Turgo, Sleman, dengan materi shelter dan kekeluargaan. Hari Sabtu, peserta mendalami materi dan simulasi lapangan IMPK (Ilmu Medan Peta Kompas/Navigasi Darat). Malam harinya dilanjutkan dengan materi survival.

Muhammad Aalim, guru pembimbing sekaligus ketua tim rombongan, menjelaskan bahwa IMPK adalah ilmu untuk memahami suatu tempat. Manfaat dari mempelajari  medan, peta, kondisi sekitar, dan pembacaan kompas adalah untuk penentuan posisi dan arah perjalanan.

Pengetahuan tentang navigasi ini meliputi: Pembacaan peta, penggunaan kompas, dan  tanda-tanda alam (medan) yang membantu dalam penentuan arah.

“IMPK ini diperlukan dalam melakukan navigasi, untuk mengetahui keadaan   medan yang akan dihadapi, posisi   seseorang di alam bebas, dan menentukan   arah serta tujuan perjalanan di alam bebas,” jelas Aalim.

Di hari terakhir, Ahad, seluruh rombongan kembali turun ke basecamp. Rombongan melakukan kegiatan bersih diri dan dilanjutkan perjalanan menuju SMA Muhi. Setelah sampai di sekolah, dilaksanakan upacara penutupan, kemudian kepada rombongan disematkan tanda kehormatan, lalu makan bersama.

Saat upacara penutupan, Aalim berpesan kepada seluruh anggota Falahi Muhi agar memiliki nilai-nilai yang mereka pegang teguh dalam melestarikan alam, salah satunya meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

Setiap anggota komunitas biasanya akan memiliki pemikiran bahwa alam merupakan anugerah dari Sang Maha Pencipta. Oleh sebab itu, manusia harus bertanggung jawab untuk menjaga dan merawatnya. Sebelum acara ditutup, seluruh peserta membacakan ikrar kode etik pecinta alam yang berbunyi:

“Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan tanah air. Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa.”

Anggota rombongan pulang menuju rumah masing-masing pukul 14.00 WIB. (*)


Berita ini diterima mediamu.com dari Yusron Ardi Darmawan, M.Pd. (SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here