ads
38 Peserta Didik SMA Muhi Ikuti Program Japan Short Course di Jepang  

38 Peserta Didik SMA Muhi Ikuti Program Japan Short Course di Jepang  

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi berdaya saing internasional, sebanyak 38 peserta didik dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (Muhi) mengikuti Program Japan Short Course pada 4–14 Desember 2024. Para peserta diberangkatkan dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) pada Rabu (4/12) dan akan menjalani berbagai kegiatan edukatif selama 10 hari di Jepang. Program ini melibatkan kunjungan ke sejumlah institusi pendidikan terkemuka, seperti Chuo University, Dokyo Senior High School, dan University of Tsukuba.  

Para siswa didampingi langsung oleh Kepala SMA Muhi, Drs. H. Herynugroho, M.Pd., bersama dua guru pendamping lainnya. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar lintas budaya serta memperluas wawasan global peserta didik.  

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Belajar Bahasa dan Budaya Jepang  

Selama program, para peserta akan mempelajari Bahasa Jepang di Chuo University dengan tema kegiatan “Learning Japanese Language, Culture, & Living in Japan”. Selain itu, mereka akan mencoba pengalaman unik seperti Japanese Train Experience, yang melibatkan perjalanan menggunakan Express Train dan Shinkansen. Di Dokyo Senior High School, peserta akan mengikuti proses pembelajaran langsung, sementara di University of Tsukuba, mereka akan mendapatkan orientasi program universitas serta menghadiri seminar mengenai studi di Jepang.  

Bagian dari SMILE Project

Marini Amalia Octavianti, M.Pd., Wakil Kepala Urusan Humas, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Student Meet Internationally Through Language Education (SMILE Project). Program ini bertujuan mempererat kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Jepang, sekaligus memberikan wawasan dan pengalaman internasional kepada peserta didik SMA Muhi.  

“Sebagai persiapan, siswa sebelumnya dibekali kemampuan Bahasa Inggris melalui program Global Assessment Certificate (GAC) yang bekerja sama dengan ACT Education Solutions Limited. Program ini memberikan kualifikasi untuk masuk ke lebih dari 100 perguruan tinggi dunia,” jelas Marini. “Tujuannya adalah memberikan pengalaman belajar dan kehidupan di level internasional, sehingga peserta didik SMA Muhi siap bersaing di kancah global,” tambahnya.  

Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah  

Drs. H. Herynugroho, M.Pd., Kepala SMA Muhi, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah. Menurutnya, gerakan ini bertujuan menjadikan Muhammadiyah sebagai bagian dari komunitas global umat Islam, baik dari segi pemikiran maupun aksi nyata.  

“Bismillah, semoga peserta didik SMA Muhi dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, serta karakter mereka selama program di Jepang ini. Harapannya, sumber daya manusia SMA Muhi terus berkembang dan berkemajuan,” ujarnya.  

Herynugroho juga menambahkan bahwa SMILE Project ini memberikan manfaat nyata berupa peningkatan pengetahuan global di dunia pendidikan. “Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin dinamis menuntut institusi pendidikan untuk terus beradaptasi. Dengan program ini, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dapat memperluas jaringan dan branding internasional,” harapnya.  

Harapan untuk Masa Depan  

Kepala sekolah juga berharap agar program *Japan Short Course* ini memberikan manfaat holistik bagi seluruh civitas SMA Muhi. “Kami berharap kegiatan ini dapat dipahami sebagai langkah positif oleh seluruh pemangku kepentingan sekolah. Semoga program ini terus berlanjut sebagai sarana pembelajaran global bagi peserta didik. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menginspirasi mereka untuk membangun koneksi global,” tuturnya. 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    5
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow