SLEMAN — Dalam Expo Pendidikan Musywil XIII Muhammadiyah dan Musywil XII ‘Aisyiyah DIY, banyak sekolah yang memamerkan hasil karya di stand mereka. Salah satunya yaitu SD Muhammadiyah Sapen. Ketika mengunjungi stand, pengunjung akan melihat hasil daur ulang sampa karya siswa-siswi SD Muhammadiyah Sapen. Seperti gaun dan ecobrick trashbin.

Dalam pembelajaran Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka, SD Muhammadiyah Sapen memang memilih tema ecobrick selama satu semester ini. Pemilihan tema tersebut akibat keprihatinan akan kondisi sampah yang kian menumpuk. Siswa-siswi SD Muhammadiyah Sapen pun sempat diajak melihat kondisi TPS Piyungan.

“Anak-anak kita bawa ke TPS Piyungan untuk melihat sendiri bagaimana parahnya pengelolaan di tempat kita, kemudian kita ajak berpikir dan berdiskusi bagaimana agar sampah ini bisa kita kelola sebaik-baiknya. Kemudian kita kenalkanlah dengan yang seperti kita pajang di sini adalah daur ulang atau reduce dari beberapa sampah-sampah yang bisa didaur ulang,” ujar Arif Rahmanto, salah satu guru SD Muhammadiyah Sapen.

Dalam mengampanyekan hasil daur ulang sampah karya siswa-siswi SD Muhammadiyah Sapen belum pernah untuk dijual. Namun, ditampilkan di pameran P5 SD Muhammadiyah Sapen setiap akhir semester. (*)

Wartawan: Muflikhin L.