Kunjungan ASEAN Safe School Initiative ke SD Muh Insan Kreatif Kembaran
BANTUL — Kamis, 19 Juli 2018 SD Muh Insan Kretif Kembaran mendapatkan kunjungan istimewa dari ASSI (Asean Safe School Initiative ) yang merupakan lembaga di bawah ASEAN yang menaungi sekolah aman bencana. Turut serta dalam kunjungan terebut beberapa perwakilan dari berbagai Negara ASEAN seperti Vietnam, Filipina, Laos, Malaysia bahkan Jessica berasal dari Inggris. Mereka mengunjungi sekolah yang merupakan sekolah aman bencana.
SD Muh Insan Kreatif Kembaran mendapat kesempatan berharga ini karena SD Muh Insan Kreatif Kembaran merupakan Sekolah aman bencana mandiri yang mulai dirintis sejak tahun 2017. Sekolah ini memiliki inisitiatif sendiri untuk menerapkan sekolah aman bencana. Sekolah mendapat pendampingan program pengurangan resiko bencana di lingkungan sekolah dari KYPA yang merupakan LSM di bidang pengurangan resiko bencana.
Program Sekolah Aman Bencana ini dilaksanakan sekolah secara mandiri dengan pendanaan dari swadaya sekolah sendiri, dengan bekerjasama dengan pihak lain dan memanfaatkan potensi lingkungan yang ada di sekitar sekolah sehingga terwujudnya sekolah aman bencana ini. Kunci keberhasilan terletak pada kekompakan warga sekolah dan kerjasama dengan pihak luar.
Kegiatan kali ini dimulai dengan serah terima tamu dari ASSI kepada sekolah kemudian yang dilanjutkan dengan simulasi gempa bumi yang di ikuti oleh seluruh warga sekolah dan disaksikan oleh para tamu dari ASSI. Setelah sesi simulasi selesai para tamu disuguhi dengan pementasan pertunjukan boneka tangan tentang program SMAB (Sekolah Madrasah Aman bencana). Setelah sesi pementasan kemudian di lanjutkan dengan sesi presentasi dan diskusi oleh Kepala Sekolah.
Setelah sesi diskusi selesai dilanjutkan dengan tanya jawab dengan para tamu, salah satu tamu dari Vietnam, Trang mengatakan bahwa program Sekolah Aman Bencana mandiri ini sangat menginspirasi dan di apresiasi karena melaksanakan program ini secara mandiri. Ia juga mengtakan inisiatif menumpulkan meja, memasang ย poster dan membuat lagu-lagu merupakan ide yang kreatif yang akan di bawa pulang ke negaranya.
Disamping itu Gaynor yang berasal dari Filipina mengatakan banyak hal yang ia pelajari dari hal-hal yang sangat sederhana dalam membuat fasilitas seperti membuat plang jalur evakuasi dan titik kumpul secara mandiri, kemudian menaruh lonceng di setiap kelas sebagai alarm jika terjadi gempa bumi. Serta Jesica yang berasal dari Inggris juga mengapresissi tepuk dan lagu yang dilakukan anak-anak membuat proses evakuasi tenang.
Kegiatan ini kemudian ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari ASSI kepada pihak sekolah.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow