ads
IPM Mu’allimaat Menyoal Islam Agama Kemanusiaan

IPM Mu’allimaat Menyoal Islam Agama Kemanusiaan

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta melangsungkan agenda “Pelajar Berdiskusi” secara daring, Kamis (11/2/2021).

Kali ini, tema yang diusung adalah “Islam Agama Kemanusiaan”, dengan pemateri Ipmawan Yusuf Yanuri dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Insani PP IPM.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Diskusi ini merupakan agenda rutin bulanan di bawah koordinasi Bidang PIP (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) PR IPM Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.

Keberlangsungan diskusi ini menitikberatkan pada pemahaman peserta sesuai dengan tema yang ditetapkan. Selain itu, juga untuk mengasah pola pikir agar selalu kritis dalam segala keadaan dan menyikapi berbagai macam tantangan.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang diharapkan Ketua Umum PR IPM Madrasah Mu’allimaat, Ipmawati Fatma Latifah, pelajar Muhammadiyah harus senantiasa aktif dan kritis dalam segala keadaan.

Adanya diskusi ini, harapannya bisa memberikan wadah agar siswi-siswi Mu’allimaat tidak pasif. Selain itu, kegiatan pelajar berdiskusi ini memberikan alternatif tambahan keilmuan dalam segala bidang, baik internal maupun eksternal. “Sehingga mendapatkan wawasan yang beragam,” tandas Ipmawati Fatma Latifah.

Tentunya, lanjut Ipmawati Fatma Latifah, dengan pemateri dan tema yang tidak monoton setiap acaranya.

Tema diskusi kali ini mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang humanis, dilengkapi dengan segala strateginya untuk selalu bermanfaat bagi kemanusiaan.

Agama Islam lebih dari sekadar sebuah formalitas. Tetapi juga risalah yang agung bagi transformasi sosial dan tantangan bagi kepentingan manusia.

“Islam adalah sebuah humanisme, yaitu agama yang sangat mementingkan manusia sebagai tujuan sentral,” kata Ipmawati Nur Abidah.

Sayangnya, tidak sedikit tindakan-tindakan manusia yang bertentangan dengan kemanusiaan. “Tapi mengatasnamakan agama Islam,” jelas Ipmawati Nur Abidah, Kepala Bidang PIP PR IPM Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.

Ketika menyinggung latar belakang pemilihan tema, Nur Abidah menguraikan upaya pemaksimalan konsep berlomba-lomba dalam kebaikan harus selalu dibumikan.

“Semboyan berbuat kebaikan di mana saja, kapan saja dan kepada siapa saja harus dijadikan identitas,” katanya.

Sehingga umat manusia, lebih khusus orang Islam, tidak mempunyai kesempatan untuk berbuat keburukan.

Pada kesempatan itu, Ipmawan Yusuf Yanuri mengamini apa yang disampaikan Ipmawati Nur Abidah. “Karena mengikuti perkembangan zaman, umat Islam perlu merealisasikannya dengan pemikiran moderat, begitupun Muhammadiyah,” katanya.

Sehingga, lanjutnya, diskriminasi, intoleransi, terorisme dan kekerasan tidak mendapat ruang di Muhammadiyah.

Diskusi ini juga menguraikan pemaknaan tentang Islam sebagai agama kemanusiaan. Dan hal ini bisa menjadi representasi para pelajar zaman sekarang.

Para pelajar bukan hanya sibuk dengan urusannya sendiri atau bahkan hanya berdiam diri di rumah saja. Melainkan bisa melakukan aktivitas sekecil apa pun yang memberikan manfaat bagi sekitar.

“Karena suatu kebaikan tidak harus menunggu kapan manusia itu bisa berbuat sempurna,” kata Ipmawan Yusuf Yanuri, yang menambahkan hal itu cukup lakukan apa yang kita bisa dan berikan apa yang kita punya.

Salah satu peserta, Amanda Fikrotuzzakiya, memberikan kesan baik atas terselenggaranya acara itu.

“Setelah mengikuti pelajar berdiskusi ini, saya menjadi tahu bahwa seorang muslim yang baik selain ia bertakwa, ia juga menebar kebermanfaatan untuk sekitarnya,” ungkapnya.

Setelah mengikuti diskusi tersebut, diharapkan siswi-siswi Mu’allimaat  dapat memahami bahwa Islam adalah agama kemanusiaan yang memberikan kedamaian bagi seluruh alam.

Beranjak dari hal itu, setidaknya terus dikembangkan, bahkan disampaikan kepada lainnya perihal kebaikan sehingga mampu menghapuskan anggapan tentang terorisme, intoleransi, dan diskriminasi dalam tubuh Islam.

Oleh karena itu, yang menjadi keyakinan hanyalah menjadikan Islam sebagai agama rahmat bagi seluruh alam dan cinta kepada sesama manusia. (A. Khalqi)


Berita dikirim koresponden mediamu, Laeli Agustina

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow