Atap SD di Gunungkidul Ambruk dan Tewaskan Satu Siswa Setelah Selamatkan Teman-temannya

Atap SD di Gunungkidul Ambruk dan Tewaskan Satu Siswa Setelah Selamatkan Teman-temannya

Smallest Font
Largest Font

GUNUNGKIDUL – Kabar duka menghampiri pendidikan Muhammadiyah. Fauzi Ajitama (12), siswa SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul meninggal dunia setelah tertimpa atap gedung sekolah.

Diberitakan bahwa atap ruang kelas di SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul, ambruk dan menimpa 12 siswa saat kegiatan belajar Al-Qur’an, hari Selasa (8/11) pagi. Satu siswa, Fauzi meninggal dunia usai menyelamatkan teman-temannya saat atap itu ambruk.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Ia sempat dirawat di rumah sakit namun akhirnya meninggal dunia.

“Di bawah reruntuhan, kalau dari informasinya justru anak ini malah melindungi teman-temannya. Kemudian terus dievakuasi itu tadi karena memberi jalan untuk teman-teman, informasinya,” ujar Panewu (Camat) Playen Agus Sumaryono, Selasa (8/11) malam.

“Kemudian di bawah reruntuhan dievakuasi tim dan dibawa ke RSUD (Wonosari),” sambungnya.

Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PWM DIY Achmad Muhammad menyebut Fauzi merupakan sosok siswa yang tekun dan memiliki akhlak yang baik.

“Ini yang luar biasa, dia terkenal sebagai siswa yang tekun dengan karakter dan akhlak yang baik,” ucap Achmad saat ditemui di rumah duka, Rabu (9/11).

Achmad juga mengapresiasi tindakan almarhum yang sempat menyelamatkan teman-temannya terlebih dulu saat kejadian atap ambruk. Meski akhirnya Fauzi terjepit akibat tertimpa reruntuhan atap ambruk, namun berkat aksinya, ke-11 teman-temannya tidak mengalami luka berat.

“Dia sedang bersama teman-temannya menghafal Al-Qur’an ketika musibah itu terjadi dan begitu musibah itu terjadi, dia justru bagi kami sosok yang luar biasa. Karena di usia anak VI SD punya jiwa menyelamatkan jiwa orang lain daripada diri sendiri, itu luar biasa dan jadi pembelajaran bagi kita semua yang dewasa,” ujarnya.

Jenazah Fauzi pun dimakamkan Rabu (9/11). Suasana haru tampak menyelimuti rumah duka Fauzi di Kalurahan Playen, Gunungkidul.

Ratusan pelayat tampak datang silih berganti untuk melayat almarhum Fauzi. Tampak sejumlah kader Muhammadiyah menggotong peti jenazah Fauzi yang tertutup kain hijau ke dalam ambulans.

Sementara itu, insiden tersebut juga mendapatkan sorotan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Haedar Nashir selaku Ketua Umum menyampaikan ucapan dukacita dan menginstruksikan kepada Majelis Dikdasmen untuk dengan seksama mengecek kondisi bangunan agar kejadian ini tidak terulang lagi.

“Jadi ini perlu keseksamaan untuk seluruh Majelis Dikdasmen sampai ke tingkat bawah dan pihak sekolah untuk terus memperhatikan kondisi sarpras agar hal ini tidak boleh terjadi lagi,” ucapnya.

Ia juga menegaskan jika Muhammadiyah akan bertanggung jawab sekaligus melakukan evaluasi terhadap kejadian ini.

“Insyaallah Muhammadiyah apalagi ada hal seperti itu sepenuhnya bertanggung jawab,” tutur Haedar.

Merespon hal tersebut, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Kasiyarno langsung ke lokasi untuk memastikan keadaan, disambut oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul, Tamsir, beserta jajaran pimpinan ke bawahnya.

Atas kejadian nahas ini, Kasiyarno menyatakan supaya segera melakukan koordinasi dengan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lazismu mulai dari pimpinan pusat sampai daerah.

Koordinasi tersebut dimaksudkan untuk saling berbagi peran dalam kejadian runtuhnya atas SD Muhammadiyah Bogor, Playen. Kasiyarno juga menambahkan kerjasama lintas majelis, lembaga dan berbagai level pimpinan ini untuk memberikan respon cepat penanggulangan. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow