Mu’allimin Tradisikan Kajian Kitab Biografi Rasulullah SAW
YOGYAKARTA — Untuk memperteguh pendidikan karakter dan budi pekerti luhur bagi santri, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta melakukan berbagai upaya edukatif kepada peserta didiknya yang berasal dari seluruh Indonesia.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berasrama (boarding school) dengan konsep long day education, madrasah tertua di Indonesia itu selipkan matan pendidikan kepribadian kepada para santrinya di luar jam pembelajaran reguler di kelas.
Bertepatan dengan momentum Hari Santri Nasional, Selasa (22/10/19), sebanyak 300 orang santri Asrama 1 Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta terdiri dari kelas XI IIK dan kelas program multilingual, melakukan kajian kitab “Nurul ‘Uyun” yang merupakan biografi Nabi Muhammad SAW.
Kitab karya Ibnu Sayyidin Nas itu merupakan ringkasan dari kitab “‘Uyunul Atsar” yang membahas biografi Nabi Muhammad SAW secara mendalam.
Ibnu Sayyidin Nas (734 H) merupakan pakar penelitian hadits dan sejarawan, yang kedua orangtuanya berasal dari Andalusia dan kemudian berpindah ke Kairo Mesir demi menghindari gejolak politik yang terjadi di Andalusia.
Dalam kitab itu dia menjelaskan tujuan peringkasan tersebut tidak lain untuk memudahkan para pelajar yang ingin memulai belajar biografi Nabi Muhammad SAW serta pengingat bagi para pelajar yang telah lama mendalami ilmu-ilmu agama.
Bertindak selaku muqri’ dalam talaqqi tersebut adalah Akmal Ariswan asal Surabaya dan Ariiq Rifqi Rastyaputra asal Wonosobo, keduanya santri kelas XI IIK. Juga Muhsinul Hanif santri kelas VIII H asal Jombang dan rekan sekelasnya Araf Caysar Muqorrobin asal Darmasraya.
Sementara itu, “Talaqqi Kitab Nurul ‘Uyun” ini diampu oleh ustadz muda: Mush’ab Muqoddas Eka Purnomo, Lc.
Menurut da’i muda yang sejak SMP sudah belajar di Timur Tengah itu, ke depan kegiatan kajian khusus tersebut akan berlangsung secara rutin di setiap hari Ahad. Berharap, forum kajian kitab itu akan mampu berkontribusi dalam upaya mencetak generasi Islami yang berakhlakul karimah, santun dalam berdakwah, istiqomah dalam beramar ma’ruf nahi munkar dan dapat mengimplementasikan karakter mulia yang telah dicontohkan oleh Rasulullah itu dalam kehidupan mereka sehari-hari. (*/)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow