Ketua Dikdasmen PWM DIY: Komitmen kepada Muhammadiyah Bukan Perorangan

Ketua Dikdasmen PWM DIY: Komitmen kepada Muhammadiyah Bukan Perorangan

Smallest Font
Largest Font

YOGYA โ€“ Komitmen guru dan kepala sekolah Muhammadiyah bukan kepada perorangan, tetapi sistem dan visi misi persyarikatan. Juga, komitmen kepada nilai-nilai etis, nilai yang dihayati dan dijunjung bersama.

Penegasan tersebut disampaikan Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PWM DIY, Achmad Muhamad, M.Ag., ketika mengawali Pembinaan Kepala SMA/SMK/Madrasah Aliyah/Sekolah Luar Biasa Muhammadiyah se DIY di Aula PWM DIY Jalan Gedongkuning Yogyakarta, Senin (27/2).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Hadir dalam acara tersebut Ketua PWM DIY Ikhwan Ahada, Sekretaris Arif Jamali Muis, M.Pd., dan Bendahara PWM Abdul Latief Baedhowi, S.Ag.

โ€œAda lagi komitmen pada nilai-nilai profit. Tapi menurut saya ini adalah komitmen semu,โ€ tandas Achmad Muhamad.

Dengan demikian para guru dan kepala sekolah Muhammadiyah senantiasa memahami nilai-nilai Muhammadiyah, sehingga benar-benar menjaga persyarikatan. Hal seperti ini harus diteruskan sampai ke peserta didik.

โ€œJangan sampai kehilangan idealisme hanya karena terlena dengan keadaan. Kita wujudkan sekolah dan madrasah berkemajuan. Tajdid di sekolah dibuka lebar-lebar,โ€ tegas Achmad Muhamad.

Tentang komitmen ini, iamenyitir Al Qurโ€™an surat Az Zumar ayat 30 dan Ali โ€˜Imron ayat 144.

(Sesungguhnya kamu) khithab ini ditujukan kepada Nabi saw. (akan mati dan mereka akan mati pula) kelak kamu akan mati dan mereka kelak akan mati pula, maka tidak usah ditunggu-tunggu datangnya mati itu. (QS. Az Zumar: 30)

Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. (QS. Ali โ€˜Imron: 144)

Begitu mendengar Rasulullah Muhammad SAW wafat, sahabat Umar bin Khathab tidak bisa menerima. Ia bahkan sempat mengatakan bahwa saharusnya Baginda Rasulullah SAW hidup selamanya.

Kemudian sahabat Abu Bakar ash Shiddiq membacakan dua ayat tadi, Umar pun langsung tersungkur dan tersadar seraya mengatakan, โ€œSeakan saya tidak pernah mendengar ayat itu.โ€

Muhammadiyah, kata Achmad Muhamad, pernah mengalami fase seperti itu, yaitu saat Kiai Ahmad Dahlan meninggal dunia dalam usia muda. Tetapi kemudian tokoh-tokoh Muhammadiyah langsung tersadar dan melanjutkan gagasan besar Kiai Dahlan, yaitu Muhammadiyah, bahkan hingga saat ini.

โ€œMuktamar telah berjalan dengan sukses, Musywil DIY juga berjalan dengan sukses. Komitmen kepada sistem, visi, dan misi Muhammadiyah harus benar-benar dipegang teguh,โ€ tegasnya. (*)

ย Wartawan: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Mediamu Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow