Guru SD di Kulonprogo Ikuti Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis TPACK
KULONPROGO — Pembelajaran secara daring merupakan tantangan baru bagi guru SD di masa pandemi Covid-19 saat ini. Dibutuhkan adanya pelatihan bagi guru-guru SD untuk menyampaikan materi tentang pembelajaran berbasis TPACK agar dapat mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran secara daring.
Berkaitan hal tersebut Tim KKN UAD Yogyakarta mengadakan pengabdian kepada masyarakat di tiga wilayah: Semen, Suren dan Sukoponco di Desa Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulonprogo.
Kegiatan tersebut dilakukan secara daring menggunakan Google Meet dan dilaksanakan sebanyak dua kali pada tanggal 20-21 Februari 2021pukul 08.00-10.30 WIB diikuti 24 orang guru.
Sebagai pemateri pada kegiatan pelatihan tersebut adalah Vera Yuli Erviana, S.Pd, M.Pd, yang diisi penjelasan materi soal isi dari kegiatan yang dilakukan, yaitu mengenai perangkat pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik, media pembelajaran, instrumen dan rubrik penilaian.
Disusul kemudian dengan pelatihan perangkat pembelajaran berbasis TPACK.
Adapun TPACK ini adalah Technological, Pedagogical, Content Knowledge. Yaitu sebuah framework (kerangka kerja) dalam mendesain model pembelajaran baru, dengan menggabungkan tiga aspek utama: teknologi, pedagogik dan konten atau materi pengetahuan.
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta mengetahui cara menyusun perangkat pembelajaran berbasis TPACK dan dapat mempraktikkannya secara langsung.
Salah satu guru yang ikuti kegiatan tersebut menyampaikan bahwa dari hasil kegiatan itu dapat mempraktikkannya secara langsung dan menggunakan pembelajaran berbasis TPACK selama pembelajaran daring.
Kegiatan selama dua hari ini berlangsung dengan lancar tanpa ada halangan ataupun kendala. Dan guru-guru yang mengikuti kegiatan itu merasa sangat senang. Apalagi materi yang diberikan itu banyak hal yang menarik.
Dari materi yang disampaikan Vera Yuli Erviana, guru mampu mengetahui bagaimana cara pembuatan RPP daring yang benar. Selain itu, apa saja instrumen-instrumen yang bisa digunakan. Guru juga mengetahui strategi-strategi pembelajaran seperti pembelajaran berbasis inkuri (inquriy-based learning), pembelajaran berbasis penemuan (discovery based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan juga pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
Bisa dikatakan, materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi guru-guru SD.
Setelah mengikuti kegiatan itu, guru yang mengikuti kegiatan diberikan post test untuk evaluasi akhir dari hasil penyampaian materi dan pelatihan.
Post test itu disebarkan melalui link dan diisi oleh guru secara daring. Dilihat dari hasil post test yang diberikan, 75 persen guru yang mengikuti kegiatan itu sudah memahami materi yang disampaikan Vera Yuli Erviana sehingga kegiatan ini dapat dikatakan berhasil.
Seperti dikatakan Vera Yuli Erviana, kegiatan ini sangat bermanfaat dan sangat membantu. “Khususnya bagi guru-guru SD karena di masa pandemi Covid-19 saat ini sekolah dilakukan secara daring,” kata Vera.
Sehingga, lanjut Vera lagi, materi yang diberikan sangat sesuai dengan kondisi saat ini.
Dari adanya kegiatan tersebut diharapkan guru-guru di Padukuhan Semen, Suren dan Sukoponco, Sukoreno, Sentolo, Kulonprogo, dapat memahami dan mempraktikkan dalam pembelajaran secara daring di sekolah. “Agar siswa tidak bosan dalam belajarnya,” ungkap Vera.
Sumber berita: Dholina Inang Pambudi, Dosen PGSD UAD
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow