Berkat Listrik Statis, Kemiri dan Teh, SMA Muhammadiyah Bantul Jadi Juara Internasional dan Nasional

Berkat Listrik Statis, Kemiri dan Teh, SMA Muhammadiyah Bantul Jadi Juara Internasional dan Nasional

Smallest Font
Largest Font

BANTUL - Prestasi gemilang kembali diraih pelajar Muhammadiyah. Terbaru, dua tim peneliti dari SMA Muhammadiyah Bantul berhasil menjadi juara pada ajang science project di tingkat nasional dan internasional. 

Dua tim tersebut mengikuti dua kompetisi, yaitu Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I²ASPO) dan National Applied Science Project Olympiad (NASPO). Keduanya diselenggarakan pada 19-22 Desember 2023 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, oleh IYSA (Indonesian Young Scientist Association) bekerja sama dengan Departemen Aktuaria FSAD ITS Surabaya. 

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Pada kedua ajang itu, tim internasional beranggotakan Vonny Rizanti Syairtha (Leader), Aisyah Naila Basuki, Anindya Putri Salsabila, dan Shafa Salsabila membawakan penelitian kategori waste treatment dengan judul ‘Use of Static Electricity to Reduce Gas Emission in Plastic Waste Burning Machines’. 

Sedangkan tim nasional yang terdiri dari Madinah Raudiah (Leader), Alfara Azeta Heriyadi, Alya Adz Dzikra Surya K. N., Alifah Nur Fatimah, dan Djenar Kinanti Cikal Rinakit menyusun riset di kategori energy dengan judul penelitian ‘Ekstrak Buah Kemiri dan Teh sebagai Serum Anti Ketombe untuk Wanita Muslim Pengguna Hijab’. 

Rupanya, kedua penelitian tersebut mampu menarik perhatian dari para penilai. Oleh karena itu, tim Vonny dkk berhak meraih juara pertama di tingkat internasional, sedangkan Madinah cs memperoleh juara kedua pada tingkat nasional.

“Alhamdulillah, kami bersyukur atas pencapaian prestasi yang membanggakan dari siswa SMA Muhammadiyah Bantul,” ucap Plh. Kepala SMA Muhammadiyah Bantul Dwi Sumaryanto, S.Pd.

Beliau juga memaparkan kalau keberhasilan para siswa SMA Muhammadiyah Bantul dalam kedua ajang tersebut tak lepas dari sekolah yang terus memberikan pengarahan melalui guru pembimbing. 

“Guru memberikan pendampingan kedua tim dari penentuan masalah penelitian, pengumpulan data, uji coba, dan penarikan kesimpulan,” jelas Dwi.

Tak berhenti di situ saja, biasanya dari sekolah juga turut membantu siswa dalam mengembangkan penelitiannya setelah menjadi juara. Yakni, dengan memfasilitasi siswa untuk membuat proposal ke Kementerian atau pihak swasta yang berkenan membiayai tindak lanjut dari penelitian tersebut.

“Contohnya, saat penelitian sebelumnyamendapat medali perak, tentang penelitian alat pendeteksi kecelakaan bagi pejalan kaki di trotoar. Ini kita ajukan ke Kominfo dan masih dalam proses,” ujarnya.

Atas hasil gemilang ini, sekolah tentu sangat mengapresiasi keberhasilan kedua tim memperoleh medali emas dan medali perak, dengan memberikan uang pembinaan. Lanjut Dwi, apresiasi ini diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada siswa yang berdedikasi dan berprestasi. 

“Selamat atas pencapaian yang luar biasa ini. Tidak ada yang lebih manis dari kesuksesan yang datang dari kerja keras mereka. Semoga menjadi motivasi bagi seluruh siswa untuk saling berlomba meraih prestasi,” ucapnya.

“Kami berharap, prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh siswa SMA Muhammadiyah Bantul untuk mengharumkan nama sekolah,” tandas Dwi. (*) 

Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow