Semarakkan Milad ke-71, SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Gelar Seminar Bimbingan Konseling
YOGYA – Dalam rangka merayakan Milad yang ke-71, SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta mengadakan acara meet and greet dengan melibatkan kepala sekolah dan guru bimbingan konseling (BK) se-DIY. Acara yang berlangsung pada 2 Agustus 2024 ini diisi dengan seminar bimbingan konseling bertema “Mendeteksi Sejak Dini Kesehatan Mental Remaja”.
Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala SMA Muhamamdiyah 3 Yogyakarta Ibu Fitri Sari Sukmawati, M.Pd. Dalam sambutannya beliau, menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas partisipasi dari sekolah-sekolah yang sudah hadir. Ibu Fitri Sari Sukmawati, M.Pd turut mempromosikan sekolah dengan menyampaikan berbagai program unggulan SMA Muga.
Seminar ini dibuka oleh Bapak Rochmat, M.Pd., perwakilan Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY, yang memberikan sambutan hangat dan apresiasi kepada guru dan civitas akademika yang telah setia mengemban amanah dalam dunia pendidikan hingga usia 71 tahun. Beliau juga menekankan pentingnya seminar ini yang relevan dengan tantangan zaman saat ini.
Selain fokus pada seminar, pada kesempatan ini Ibu Fitri Sari Sukmawati, M.Pd dan jajaran pimpinan SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta memberikan penghargaan kepada SMP Negeri dan Swasta se-DIY yang sudah membantu mensukseskan PPDB SMA Moega tahun 2024/2025. SMA Muga memberikan penghargaan simbolik kepada sekolah-sekolah berdasarkan pada jumlah siswa yang diterima dalam PPDB tahun ini.
Ibu Yuli Astuti, M.Pd, yang mewakili tim promosi sekolah, mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan ijin yang telah diberikan kepada SMA Moega untuk mengenalkan sekolah kepada para siswa.
Narasumber utama seminar, Agustin Dwi Widowati, M.Psi., Psikolog, membahas topik penting mengenai kesehatan mental remaja. Seminar ini tidak hanya menjadi tantangan bagi guru BK, tetapi juga bagi semua tenaga pendidik. Agustin Dwi menyampaikan bahwa masa remaja, yang berlangsung antara usia 11 hingga 18 tahun, adalah periode penting dalam perkembangan identitas dan kesehatan mental.
“Remaja seringkali berada dalam kebingungan identitas, terutama ketika mereka merasa belum siap untuk menjadi dewasa namun juga tidak lagi dianggap sebagai anak-anak. Penting bagi orang dewasa untuk memberikan dukungan dan pemahaman yang tepat,” ujar Agustin.
Dalam sesi ini narasumber memandu diskusi yang memperkaya wawasan peserta tentang cara bagaimana remaja dapat membangun hubungan yang sehat dan matang dengan sesama, baik teman maupun lawan jenis, serta pentingnya mempersiapkan masa depan.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pendidik dan memperkuat kerjasama antara sekolah dan orang tua dalam mendukung kesejahteraan mental remaja. Acara ini menjadi salah satu contoh komitmen SMA Muga dalam menghadapi tantangan pendidikan diera modern.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow