Raih Adiwiyata 2023, Inilah 6 Program Unggulan SD Muhammadiyah Condongcatur di Bidang Lingkungan
SLEMAN - Selain SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, ternyata masih ada satu sekolah lainnya dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang meraih Penghargaan Adiwiyata tahun 2023. Sekolah tersebut adalah SD Muhammadiyah Condongcatur (SDMUHCC) yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan tersebut dalam hal lingkungan hidup.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc. dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia kepada Kepala SD Muhammadiyah Condongcatur, Sulasmi, S.Pd. di Auditorium Dr. Ir. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (2 Rabiul Akhir 1445 H bertepatan 17 Oktober 2023).
Kepala Sekolah, Sulasmi bersyukur SDMUHCC dinobatkan sebagai penerima Penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional Tahun 2023. Pengakuan ini menjadi bukti salah satu dari sekolah terdepan dalam implementasi program lingkungan di seluruh Indonesia. Ini sebagai apresiasi kepada SDMUHCC atas upaya gigih dan konsisten dalam mempromosikan kesadaran lingkungan di kalangan siswa, guru, dan masyarakat sekitar.
Kepada Mediamu, Sulasmi memaparkan enam program unggulan sekolah dalam hal lingkungan. Mulai dari konservasi air, dimana ini bertujuan agar anak-anak peserta didik bisa hemat air dan dari sekolah bisa memanfaatkan bekas air wudhu kolam ikan yang terdapat di lingkungan sekolah. Lalu, konservasi energi berkaitan dengan bagaimana sekolah dapat menghemat energi, dalam hal ini menghemat listrik di setiap bulannya.
"Karena ruangan sekolah kita ber-AC semua, maka harus ada namanya program yang menjadi unggulan dalam konservasi energi. Kami di sini memanfaatkan air buangan dari AC untuk menyiram tanaman dan membuat cairan pembersih lantai yang bernama 'Jempol', yang merupakan campuran air AC dan minyak jelantah, yang mana dari bekas masakan kantin," jelasnya ketika ditemui di Kantor Kepala Sekolah, Rabu (3 Rabiul Akhir 1445 H bertepatan 18 Oktober 2023).
Kemudian, dari sekolah juga mengedukasi siswanya untuk bisa memilah sampah organik dan anorganik. Di samping itu, sekolah juga memilah bahan-bahan yang bisa dibuat untuk keterampilan oleh para guru. Selain itu, kegiatan penghijauan juga kerap dilakukan dengan menanam pohon dan tanaman yang diinisiasi oleh para siswa.
"Saat siswa kelas 1 baru masuk, mereka diminta untuk membawa tanaman, bisa obat atau apapun itu. Di belakang sekolah ada banyak tanaman obat dan kami sesuaikan dengan kebutuhan setiap tahunnya," lanjut Sulasmi.
Tak lupa juga, kebersihan, sanitasi, dan drainase ikut menjadi perhatian dari sekolah. Dari semua program dan kegiatan yang dilakukan, penilaian terpenting dalam Penghargaan Adiwiyata ini lebih kepada pendidikan karakter, yang dalam istilah di Adiwiyata adalah "Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah" dan inilah esensi dari Sekolah Adiwiyata itu sendiri.
Jadi, kata Sulasmi, tidak sekadar peduli tetapi bagaimana menciptakan budaya lingkungan. Maka, di SDMUHCC untuk menciptakan budaya tersebut yang dimaksud, dalam kurikulum pembelajaran harus terintegrasi dengan budaya lingkungan. Supaya anak-anak peduli dengan tanaman, sampah, dan lain sebagainya.
"Apalagi, kami diuntungkan dengan status sebagai Sekolah Sehat Nasional kategori based character. Sehingga untuk masuk ke gerbang Sekolah Adiwiyata, kami tidak kesulitan," ucapnya.
Selain di lingkungan internal sekolah, program lingkungan ini juga harus bisa menyasar ke masyarakat sekitar. Salah satunya dengan menyampaikan kampanye kepada mereka untuk membuang dan memilah sampah pada tempatnya. Di samping juga mengkampanyekan pola hidup sehat di lingkungan masyarakat sekitar.
Sulasmi menyampaikan bahwa program Sekolah Adiwiyata ini masih berlanjut. Setelah meraih penghargaan Adiwiyata Nasional, SDMUHCC akan berusaha untuk ikut pada penilaian untuk penghargaan Adiwiyata Mandiri. Untuk bisa mendapatkannya, SDMUHCC perlu mengajak dan bermitra dengan dua sekolah yang berkomitmen untuk menjadi Sekolah Adiwiyata.
"Untuk sekolah Muhammadiyah, kami utamakan. Kalau mereka komitmen, maka kami akan jajaki untuk bisa diajak," imbuh Sulasmi.
Tak sampai di tingkat nasional dan mandiri saja, SDMUHCC berharap bisa mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat internasional yang dinamakan Eco Green School. Sehingga, upaya SDMUHCC dalam pelestarian lingkungan dan alam ini bisa berkesinambungan, sekaligus menetapkan standar yang tinggi bagi institusi pendidikan lainnya di seluruh Indonesia dalam hal pelestarian lingkungan. Harapannya, penghargaan ini akan memotivasi sekolah-sekolah lain untuk mengikuti jejak yang sama demi masa depan yang lebih berkelanjutan. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow