Mu’allimin Roundtable Meeting dengan Lembaga Pendidikan Malaysia
YOGYAKARTA — Sebanyak 22 orang utusan dari tujuh lembaga dari Malaysia: WADAH, ABIM, PKPIM, YTP, KDH, SERI, SEMI, dipimpin Presiden WADAH Datuk Haji Ahmad Azam bin Ab Rahman pada 12-14 Agustus 2018 kunjungi Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam rangka mempelajari lebih cermat terkait model pengelolaan madrasah sekaligus mendiskusikan model perkaderan pimpinan Muhammadiyah melalui lembaga pendidikan — dalam hal ini Mu’allimin — diadakan roundtable meeting dengan WADAH dan lembaga pendidikan Malaysia, Ahad malam (12/8/2018), di Grha Suara Muhammadiyah, Jl KHA Dahlan Yogyakarta.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kerjasama terkait dengan pengembangan kompetensi tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. “Sekaligus juga pertukaran pelajar,” jelas H Aly Aulia, Lc, M.Hum, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, didampingi Dr H Agung Danarto, MAg (Sekretaris PP Muhammadiyah) selaku Ketua BPH Mu’allimin-Mu’allimaat.
Disampaikan Agung Danarto, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta adalah sekolah kader di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1918.
“Kiprah madrasah ini sudah dirasakan keberadaannya oleh semua golongan, tidak hanya oleh warga persyarikan saja, akan tetapi lebih dari itu kiprah para siswa dan para alumninya sudah melintasi zaman,” papar Agung Danarto, yang menambahkan hal itu sesuai dengan usia yang telah dipunya oleh madrasah ini.
Pada tahun 2018, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta genap berusia 100 tahun. “Dalam usia ini, tentu sudah banyak yang dilakukan madrasah, baik itu untuk kepentingan dan kemajuan Muhammadiyah maupun untuk Indonesia,” terang H Aly Aulia, Lc, M.Hum, Direktur Mu’allimin.
Dalam perjalanan pengembangan jaringan baik dengan lembaga Muhammadiyah maupun lembaga non-Muhammadiyah, terus dilaksanakan. Bahkan, saat ini pengembangan jaringan juga dilakukan dengan berbagai lembaga lain, baik di dalam maupun luar negeri.
Peningkatan kerjasama dalam bentuk pengabdian pada masyarakat juga telah dilakukan Mu’allimin. Bahkan, belakangan ini pengabdian masyarakat yang dilakukan Mu’allimin tidak hanya sebatas di dalam negeri saja, akan tetapi sudah merambah ke luar negeri seperti: Malaysia, Thailand, Kamboja bahkan Jepang.
Terkait sepak-terjang yang telah dilakukan Mu’allimin tersebut, pada akhirnya membuat semua pihak ingin berkunjung dan melihat langsung terkait sistem pendidikan yang diterapkan Mu’allimin. Bahkan, beberapa lembaga pendidikan di luar negeri sudah melakukan penandatanganan MoU dengan Mu’allimin.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow